Perbedaan Angka Kuman pada Sendok Pasien Berdasarkan Lama Waktu Desinfeksi Diruang Penyakit Menular

https://doi.org/10.47575/jpkm.v5i2.645

Authors

  • Darmono Program Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
  • Lilis Prihastini Program Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
  • Aries Prasetyo Program Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya https://orcid.org/0000-0002-2396-182X
  • Budi Yulianto Program Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

Keywords:

Dishwasher, angka kuman, variasi waktu

Abstract

Di Rumah Sakit X, alat makan pasien yang telah dicuci dengan metode tiga bak dan didesinfeksi menggunakan dishwasher pada suhu 80°C selama 2 menit ternyata masih mengandung mikroorganisme melebihi batas yang ditetapkan oleh Permenkes nomor 14 Tahun 2021, yaitu <1,1 CFU/cm². Penelitian ini bertujuan mengukur perbedaan jumlah kuman pada sendok pasien di ruang penyakit menular yang didesinfeksi dengan dishwasher Nayati NDWE 60A selama 2, 3, dan 4 menit. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan desain non-equivalent group design dengan kelompok kontrol dan perlakuan. Setelah desinfeksi pada suhu 80°C dengan variasi waktu, sampel diuji di laboratorium. Hasil uji One Way Anova menunjukkan p-value 0,000 (p<0,05) yang berarti ada perbedaan signifikan pada jumlah kuman di alat makan pasien. Hasil uji Least Significant Difference menunjukkan bahwa rata-rata penurunan jumlah kuman setelah desinfeksi 2 menit sebesar 109 CFU/cm², 3 menit sebesar 18,5 CFU/cm², dan 4 menit sebesar 2,3 CFU/cm². Oleh karena itu, disarankan waktu desinfeksi lebih dari 4 menit.

References

Adams, M. (2012). Handbook of Food Safety Engineering. Blackwell Publishing Ltd. https://doi.org/10.1002/9781444355321.ch1.

Arisanti, R. R., Indriani, C., & Wilopo, S. A. (2018). Kontribusi Agen dan Faktor Penyebab Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan di Indonesia: Kajian Sistematis. Berita Kedokteran Masyarakat, 34(3), 99-106. https://doi.org/10.22146/bkm.33852.

Arsyam, M., & Tahir, M. Y. (2021). Ragam Jenis Penelitian dan Perspektif. Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 2(1), 37–47. https://doi.org/10.55623/au.v2i1.17.

Hasanah, R., Setyowati, S., & Tifauzah, N. (2017). Perbedaan Metode Three Compartement Sink dengan Air Panas dan Larutan Klorin terhadap Angka Kuman Alat Makan di RSU Queen Latifa. Jurnal Nutrisia, 19(2), 126–130. https://doi.org/10.29238/jnutri.v19i2.27.

Irawan, D. W. P. (2016). Prinsip-prinsip Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman di Rumah Sakit. Forum Ilmiah Kesehatan (FORIKES).

KEMENKES RI. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

KEMENKES RI. (2021). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Lestari, A. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Partisipatif dan Komitmen Organisasi Terhadap Efektifitas Implementasi Rencana Stratejik Pada Madrasah Aliyah di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Jurnal Administrasi Pendidikan, 13(1), 66–90. https://doi.org/10.17509/jap.v23i1.5580.

Muallifah, U. Y. (2011). Studi Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan Di Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Nurjanah, R., Raksanagara, A., & Wiwaha, G. (2018). Studi Kontaminasi Makanan di Instalasi Gizi dan Kantin Rumah Sakit X Kota Bandung Tahun 2015-2017. HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(1), 20-25. https://doi.org/10.24252/higiene.v4i1.4392.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). ALFABETA.

Tumelap, H. J. (2011). Kondisi Bakteriologik Peralatan Makan di Rumah Makan Jombang Tikala Manado. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 1(1), 20–27. https://doi.org/10.47718/jkl.v1i1.288.

WHO. (2005). Penyakit Bawaan Makanan: Fokus Pendidikan Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Published

2024-09-23

How to Cite

Darmono, Prihastini, L., Prasetyo, A., & Yulianto, B. (2024). Perbedaan Angka Kuman pada Sendok Pasien Berdasarkan Lama Waktu Desinfeksi Diruang Penyakit Menular. JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat, 5(2), 133–137. https://doi.org/10.47575/jpkm.v5i2.645

Most read articles by the same author(s)