Studi Higiene Sanitasi dan Kualitas Roti Mocca di UMKM

https://doi.org/10.47575/jpkm.v5i2.646

Authors

  • Denok Indraswati Program Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
  • Devian Lisna Salsabila Program Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya
  • Lilis Prihastini Program Studi Sanitasi Lingkungan Program Sarjana Terapan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

Keywords:

Prinsip Higiene Sanitasi Makanan, Kualitas Makanan, Pondok Pesantren

Abstract

Pencemaran makanan dalam aspek organoleptik, kimia, dan mikrobiologi menyebabkan makanan menjadi tidak layak untuk dikonsumsi, yang berpotensi menimbulkan penyakit. Dalam penelitian ini, teridentifikasi kondisi pengolahan makanan yang kurang memadai, seperti peralatan yang penyok dan langit-langit yang tidak menutupi seluruh area bangunan. Jumlah kuman pada sampel roti mocca juga tidak memenuhi syarat, yakni 14.000 koloni/gr. Upaya kesehatan dilakukan melalui pengamanan makanan dan penerapan prinsip pengolahan yang sesuai untuk menilai kualitas roti mocca. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prinsip higiene pengolahan dan uji kualitas organoleptik roti mocca. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan observasi lapangan dan wawancara. Subjek penelitian meliputi prinsip higiene sanitasi makanan, termasuk kondisi peralatan masak (tempat penyimpanan, pencucian, dll), penjamah makanan (personal higiene), dan tempat pengolahan (kontruksi bangunan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peralatan masak memenuhi syarat dengan persentase 90%, sedangkan penjamah makanan dan tempat pengolahan masing-masing tidak memenuhi syarat dengan 75% dan 69,23%. Sementara itu, cara pengolahan makanan memenuhi syarat dengan 90%. Secara keseluruhan, prinsip pengolahan makanan memenuhi syarat dengan persentase 81,05%. Kualitas mikrobiologi makanan menunjukkan hasil yang bervariasi, dengan angka koloni yang perlu diperhatikan untuk menjaga keamanan pangan dari aspek mikrobiologi.

References

BPOM. (2019a). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Badan Pengawas Obat dan Makanan

BPOM. (2019b). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Batas Cemaran Mikroba Dalam Pangan Olahan Roti Manis. Badan Pengawas Obat dan Makanan

BPOM. (2022). Laporan Tahunan Badan POM Tahun 2022. Badan Pengawas Obat dan Makanan

BPOM. (2016). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Kriteria Mikrobiologi Dalam Pangan Olahan. Badan Pengawas Obat dan Makanan

Fauziah, R., & Suparmi. (2022). Penerapan Higiene Sanitasi Pengelolaan Makanan dan Pengetahuan Penjamah Makanan. Jambura Health and Sport Journal, 4(1), 11–18.

Hasanah, R., Setyowati, S., & Tifauzah, N. (2017). Perbedaan Metode Three Compartement Sink dengan Air Panas dan Larutan Klorin terhadap Angka Kuman Alat Makan di RSU Queen Latifa. Jurnal Nutrisia, 19(2), 126–130. https://doi.org/10.29238/jnutri.v19i2.27.

Irawan, D. W. P. (2022). Prinsip-prinsip Higiene Sanitasi Makanan. Diktat Kuliah Pengembangan Bahan Pengajaran Mata Kuliah Penyehatan Makanan Minuman. Poltekkes Kemenkes Surabaya.

Jamilatun, M. (2022). Analisis Cemaran Mikroba Angka Lempeng Total (ALT) pada Kue Jajanan Pasar. ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(5), 1243–1248.

Keman, S. (2005). Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 2(1), 29–42. https://doi.org/10.1097/00005110-198201000-00005.

Kemenkes RI. (2023). Laporan Kinerja Direktorat P2P Tahun 2023. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI. (2023). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Napitupulu, L. H., Lasriany, E., & Crystandy, M. (2019). Analisis Higiene Sanitasi Tempat Penjualan Makanan dan Bakteri Escherichia coli pada Jajanan Manisan di Pasar Ramai Kota Medan. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 5(1), 102-117. https://doi.org/10.33143/jhtm.v5i1.329

Santoso, I. (2016). Inspeksi Sanitasi Tempat-Tempat Umum. Gosyen Publising.

Sofyan, O. (2023). Uji Cemaran Mikroba dan Cemaran Logam Bolu Kukus Ber-basis Pisang Ambon (Musa acuminta Colla) sebagai Camilan Alternatif pada Pasien Hipertensi. JURNAL PHARMACOPOEIA, 2(1), 23–32.

Sukardi. (2015). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Bumi Aksara.

Published

2024-09-22

How to Cite

Indraswati, D., Salsabila, D. L., & Prihastini, L. (2024). Studi Higiene Sanitasi dan Kualitas Roti Mocca di UMKM. JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat, 5(2), 119–125. https://doi.org/10.47575/jpkm.v5i2.646