Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Lampung Utara

https://doi.org/10.47575/jpkm.v4i2.492

Authors

  • Diah Aryati Universitas Mitra Indonesia
  • Sugeng Eko Irianto Universitas Mitra Indonesia
  • Aila Karyus Universitas Mitra Indonesia

Keywords:

Stunting, Asupan Energi, Penyakit Infeksi, Pendapatan Keluarga

Abstract

Banyaknya jumlah anak yang mengalami stunting memberikan indikasi di masyarakat ada masalah yang berlangsung cukup lama. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada Balita di Kabupaten Lampung Utara Tahun 2022. Stunting dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya asupan energi. lampung utara merupakan urutan kedua dari 15 kabupaten untuk prevalensi stunting yakni 24,7 % serta kabupaten termiskin di provinsi lampung pada tahun 2022, Desain penelitian yang digunakan adalah analitik cross sectional, dengan subyek ibu yang memiliki balita di Kabupaten Lampung Utara. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Analisis dalam penelitian ini menggunakan chi-square dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian yaitu terdapat 26% balita yang Stunting. Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang terbukti memiliki hubungan dengan kejadian Stunting adalah variabel asupan energi, asupan protein, penyakit infeksi, ASI Eksklusif, imunisasi dasar, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, pelayanan kesehatan dan sanitasi lingkungan. hasil analisis multivariate, faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah variabel asupan energy yang baik setelah dikontrol oleh variabel penyakit infeksi dan pendapatan keluarga. Rekomendasi adalah pembuatan kebijakan tentang pemberdayaan keluarga sadar gizi, lebih meningkatkan program penyuluhan gizi, revitalisasi posyandu, Peningkatan Gizi Masyarakat melalui program Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk meningkatkan status gizi anak dan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.

References

Adani, F. Y. and Nindya, T. S. (2017) ‘Perbedaan Asupan Energi, Protein, Zink, dan Perkembangan pada Balita Stunting dan non Stunting’, Amerta Nutrition, 1(2), p. 46. doi: 10.20473/amnt.v1i2.6225.

Anindita, P. (2018) ‘Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga, Kecukupan Protein & Zinc Dengan Stunting (Pendek) Pada Balita Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), pp. 617–626. Available at: http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm.

Apriyana, K. et al. (2022) ‘Determinan Yang Berhubungan Dengan Pencegahan Stunting’, Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKes Kendal, 12(4), pp. 1053–1066. Available at: http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM.

Aritonang, E. A., Margawati, A. and Dieny, F. F. (2020) ‘Analisis Pengeluaran Pangan, Ketahanan Pangan Dan Asupan Zat Gizi Anak Bawah Dua Tahun (Baduta) Sebagai Faktor Risiko Stunting’, Journal of Nutrition College, 9(1), pp. 71–80. doi: 10.14710/jnc.v9i1.26584.

Ayuningtyas, Simbolon, D. and Rizal, A. (2018) ‘Usia rentan Stunting’, Jurnal Kesehatan, 9(3), p. 445.

Fidiantoro, N. and Setiadi, T. (2013) ‘Model Penentuan Status Gizi Balita Di Puskesmas’, Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 1(1), pp. 367–373.

Hidayat, A. A. (2015) Metode penelitian kesehatan paradigma kuantitatif. Health Books Publishing.

Hidayat, M. S. and Pinatih, G. N. I. (2017) ‘Prevalensi Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sidemen Karang Asem’, E-Jurnal Medika, 2(1), pp. 1–5. Available at: http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM/article/view/1371%0Ahttp://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI.

Illahi, R. K. and Muniroh, L. (2018) ‘Gambaran Sosio Budaya Gizi Etnik Madura Dan Kejadian Stunting Balita Usia 24–59 Bulan Di Bangkalan’, Media Gizi Indonesia, 11(2), p. 135. doi: 10.20473/mgi.v11i2.135-143.

Indriani, D. and Retno, Y. (2018) ‘Prenatal Factors Associated with the Risk of Stunting’, 4, pp. 294–300.

Jauziyah, A. S. S. et al. (2021) ‘Pengetahuan dan Cara Mendapatkan Makanan Behubungan dengan Universitas Diponegoro’, Journal of Nutrition College, 10(April), pp. 72–81.

Juarni, Ketaren, O. and Janno Sinaga, N. et. a. (2022) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Suka Mulia Kabupaten Nagan Raya Tahun 2022’, Journal of Healtcare Technology and Medicine, 8(2), pp. 2615–109.

Lestari, W., Margawati, A. and Rahfiludin, Z. (2014) ‘Risk factors for stunting in children aged 6-24 months in the sub-district of Penanggalan, Subulussalam, Aceh Province’, Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 3(1), pp. 37–45. Available at: https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jgi/article/view/8752/7081.

Mizobe, H. et al. (2013) ‘Structures and Binary Mixing Characteristics of Enantiomers of 1-Oleoyl-2,3-dipalmitoyl-sn-glycerol (S-OPP) and 1,2-Dipalmitoyl-3-oleoyl-sn- glycerol (R-PPO)’, JAOCS, Journal of the American Oil Chemists’ Society, 90(12), pp. 1809–1817. doi: 10.1007/s11746-013-2339-4.

Nova, M. and Afriyanti, O. (2018) ‘Hubungan Berat Badan, Asi Eksklusif, Mp-Asi Dan Asupan Energi Dengan Stunting Pada Balita Usia 24–59 Bulan Di Puskesmas Lubuk Buaya’, JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health Journal), 5(1), pp. 39–45. doi: 10.33653/jkp.v5i1.92.

Oktarina, Z. and Sudiarti, T. (2014) ‘Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24—59 Bulan) Di Sumatera’, Jurnal Gizi dan Pangan, 8(3), p. 177. doi: 10.25182/jgp.2013.8.3.177-180.

Rahmidini, A. (2020) ‘Hubungan stunting dengan perkembangan motorik dan kognitif anak’, Seminar Nasional Kesehatan, 2(1), pp. 90–104. Available at: http://www.ejurnal.stikesrespati-tsm.ac.id/index.php/semnas/article/download/272/192.

Setiawan, E., Machmud, R. and Masrul, M. (2018) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018’, Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), p. 275. doi: 10.25077/jka.v7i2.813.

Setiyo, T. et al. (2019) ‘Faktor Risiko Kejadian Stunting Anak Usia 1-2 Tahun Di Daerah Rob Kota Pekalongan Risk Factor for Stunting Among 1-2 Years Children in Tidal Area Pekalongan City’, Jurnal Riset Gizi, 7(2), pp. 83–90.

Sundari, E. and Nuryanto (2016) ‘Hubungan Asupan Protein, Seng, Zat Besi, Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Z-Score Tb/U Pada Balita’, Jurnal Of Nutrition College, 5(4), pp. 520–529.

Suryana, S. and Fitri, Y. (2019) ‘Pengaruh Riwayat Pemberian Asi Dan Mp-ASI Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak (Usia 12-24 Bulan) Di Kota Banda Aceh’, Sel Jurnal Penelitian Kesehatan, 6(1), pp. 25–34. doi: 10.22435/sel.v6i1.1723.

Tangkudung, G. (2014) Hubungan Antara Asupan Energi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 13-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Edited by U. S. Ratulangi. Universitas Sam Ratulangi. Available at: http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/JURNAL-EDYS-FIX-1-1.pdf.

Trihono, T. et al. (2015) Pendek (stunting) di Indonesia, masalah dan solusinya. Edited by L. P. B. Litbangkes. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Litbangkes.

Vaozia, S. (2016) ‘Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 1-3 Tahun (Studi Di Desa Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan)’, 5, pp. 314–320. Available at: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc.

Verawati, B., Afrinis, N. and Yanto, N. (2021) ‘Hubungan Asupan Protein Dan Ketahanan Pangan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Masa’, PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(April), pp. 415–423. Available at: https://staff.universitaspahlawan.ac.id/upload/publikasi/360-lampiran.pdf.

Published

2023-10-30

How to Cite

Aryati, D., Irianto, S. E., & Karyus, A. (2023). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Lampung Utara. JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat, 4(2), 155–163. https://doi.org/10.47575/jpkm.v4i2.492

Issue

Section

Articles