Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita Di Kabupaten Lampung Utara

https://doi.org/10.47575/jpkm.v4i2.491

Authors

  • Candra Jagat Timur Universitas Mitra Indonesia
  • Sugeng Eko Irianto Universitas Mitra Indonesia
  • Dewi Rahayu Universitas Mitra Indonesia

Keywords:

Status gizi, Gizi kurang, ASI Eksklusif

Abstract

Status gizi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan kesehatan, UNICEF menyatakan bahwa hampir 3 dari 10 anak bermasalah gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional, populasi 49.364 balita dan sampel 100 balita dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel diambil dengan teknik proportional stratified random sampling. Analisis data menggunakan univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan chi-square serta multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan 25% balita mengalami kurang gizi. Faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan status gizi balita adalah ASI eksklusif (p= 0,000 dan OR=26,7), status imunisasi dasar(p=0,000 dan OR=2,5), pengetahuan ibu (p=0,000 dan OR=7,1), pendidikan ibu (p=0,029 dan OR=0,9), pendapatan keluarga (p=0,000 dan OR=7,3), dan pola asuh (p=0,010 dan OR=14,5). Variabel yang paling berhubungan dengan status gizi balita adalah ASI eksklusif (OR 26,7), disusul oleh pola asuh (OR 14,5), pendapatan keluarga (OR 7,3) dan pengetahuan ibu (OR 7,1). Kesimpulan balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki resiko mengalami gizi kurang 27 kali lebih tinggi dibandingkan balita yang mendapatkan ASI eksklusif. Rekomendasi adalah pembuatan kebijakan tentang kelompok pendukung ASI dalam membantu memperbaiki ASI Eksklusif dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan menyediakan sarana prasarana ruang laktasi atau ASI yang lebih nyaman dan produktif.

References

Aguw, M. et al. (2019) ‘Hubungan Antara Status Imunisasi Dan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Balita Usia 24-59 Bulan Di Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa’, Jurnal KESMAS, 8(7), pp. 258–265.

Andriani, R., Retnani, W. and Rizky, I. O. (2015) ‘Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Status Gizi Kurang pada BalitaUmur1-5 Tahun’, Jurnal Wiyata, 2(1), pp. 44–47. Available at: https://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/35/35.

Ardi Nirmala, M. J. C. and Daryati, E. I. (2021) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Balita Di Posyandu’, Carolus Journal of Nursing, 3(2), pp. 71–76.

Beatrix Sibarani, B., Astawan, M. and Sri Palupi, N. (2016) ‘Pola Makan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Balita di Posyandu Jakarta Utara’, Jurnal Mutu Pangan, 3(1), pp. 79–86.

Casando, N. I., Hapis, A. A. and Wuni, C. (2022) ‘Hubungan Pendidikan Ibu, Pengetahuan, Sikap Dan Pola Asuh Terhadap Status Gizi Anak’, Jip Jurnal Inovasi Penelitian, 2(8), pp. 2429–32.

Giri, M. K. W., Muliarta, I. W. and Wahyuni, N. . D. (2013) ‘Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Balita Usia 6-24 Bulan Di Kampung Kajanan, Buleleng’, Jurnal Sains dan Teknologi, 2(1), pp. 184–192.

Hanifah, L. and Novita Sari, A. (2021) ‘Analisis Kelengkapan Imunisasi Dasar Terhadap Status Gizi Balita’, Avicenna : Journal of Health Research, 4(1), pp. 128–134. doi: 10.36419/avicenna.v4i1.466.

Hastoety, S. P. et al. (2018) ‘Disparitas Balita Kurang Gizi di Indonesia’, Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 28(3), pp. 201–210. doi: 10.22435/mpk.v28i3.219.

Hati Baculu, E. P., Juffrie, M. and Helmyati, S. (2016) ‘Faktor risiko gizi buruk pada balita di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah’, Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(1), p. 51. doi: 10.21927/ijnd.2015.3(1).51-59.

Marimbi (2010) Tumbuh Kembang Status Gizi dan Imunisasi Dasar pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.

Mufida, R. T., Rohmah, M. and Wungo, P. (2022) ‘Analisis Ibu menyusui terhadap Gizi Bayi Usia 0-6 Bulan’, Journal for Quality in Women’s Health, 5(1), pp. 36–41. doi: 10.30994/jqwh.v5i1.90.

Mustar (2022) ‘Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Watampone’, Jurnal Suara Kesehatan, 8(1), pp. 1–7. doi: 10.56836/journaliskb.v8i1.48.

Notoatmodjo, S. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Rahayu, A. et al. (2018) Study Guide - Stunting dan Upaya Pencegahannya, Buku stunting dan upaya pencegahannya.

Rahim, F. K. (2014) ‘Faktor Risiko Underweight Balita Umur 7-59 Bulan’, Kemas, 9(2), pp. 115–121. Available at: http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas.

Rayhana, R. and Rizalvi, U. (2020) ‘Hubungan Pemberian ASI, MP-ASI, Imunisasi dan Riwayat Penyakit terhadap Pertumbuhan Anak Usia 24-36 Bulan’, Muhammadiyah Journal of Midwifery, 1(1), p. 30. doi: 10.24853/myjm.1.1.30-36.

Sari, A. M., Simbolon, D. and Wahyu, T. (2021) ‘Hubungan Cakupan Imunisasi Dasar Dan Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Balita Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2018)’, Journal of Nutrition College, 10(4), pp. 335–342. doi: 10.14710/jnc.v10i4.31699.

Ufiyah Ramlah (2021) ‘Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Dini Akibat Kekurangan Gizi Dan Upaya Pencegahannya’, Ana’ Bulava: Jurnal Pendidikan Anak, 2(2), pp. 12–25. doi: 10.24239/abulava.vol2.iss2.40.

Vasera, R. A. and Kurniawan, B. (2023) ‘Hubungan Pemberian Imunisasi Dengan Kejadian Anak Stunting Di Puskesmas Sungai Aur Pasaman Barat Tahun 2021’, Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik), 6(1), pp. 82–90. doi: 10.30743/stm.v6i1.376.

Published

2023-10-30

How to Cite

Timur, C. J., Irianto, S. E., & Rahayu, D. (2023). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita Di Kabupaten Lampung Utara. JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat, 4(2), 85–93. https://doi.org/10.47575/jpkm.v4i2.491

Issue

Section

Articles