Gambaran Kandungan Formalin pada Ikan Asin, Mie Basah dan Tahu pada Pasar Tradisional Kota Cirebon

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan dan kadar formalin pada tiga jenis pangan ikan asin, tahu, dan mie basah yang dijual di empat pasar tradisional Kota Cirebon (Jagasatru, Perumnas, Kalitanjung, dan Kanoman). Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan total 120 sampel (masing-masing 10 sampel per komoditas di tiap pasar). Pengujian formalin dilakukan menggunakan reagen Fo-1 dan Fo-2 dengan pembacaan hasil berdasarkan perubahan warna dan pengukuran pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan asin memiliki tingkat kontaminasi tertinggi, dengan seluruh pasar menunjukkan sampel positif formalin pada kadar 0,10-1,50 mg/l. Produk tahu memiliki tingkat kontaminasi lebih rendah, namun tetap ditemukan di semua pasar dengan kadar 0,10-0,25 mg/l. Mie basah menunjukkan tingkat kontaminasi terendah, meskipun terdapat sampel positif di beberapa pasar pada kadar 0,10 mg/l. Keberadaan formalin, meskipun pada kadar rendah, tetap melanggar ketentuan keamanan pangan dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, terutama jika dikonsumsi berulang. Temuan ini menegaskan perlunya pengawasan yang ketat, edukasi bagi produsen dan pedagang, serta penegakan hukum yang konsisten untuk mencegah penyalahgunaan formalin pada pangan.