Hubungan Taking Action Terhadap Perilaku Seksual Berisiko Kalangan Supir Lintas Kabupaten Pada Masa Pandemic Covid-19

https://doi.org/10.47575/jpkm.v4i2.489

Authors

  • Ety Dusra STIKes Maluku Husada
  • Mariene Wiwin Dolang STIKes Maluku Husada
  • Epi Dusra STIKes Maluku Husada

Keywords:

Kata kunci, Perilaku Seksual berisiko, HIV/AIDS, Supir

Abstract

Permasalahan HIV/AIDS telah menjadi epidemi di hampir 190 Negara. Saat ini  Indonesia sudah tidak lagi tergolong sebagai Negara dengan prevalensi rendah, tapi sudah masuk ke epidemi terkonsentasi dengan lebih dari 5% populasi tertentu di beberapa kota dan wilayah di Indonesia yang mengidap HIV. Data Dinas Kesehatan Pemerintahan Kota Ambon sepanjang tahun 2018 sebanyak 230 kasus HIV dan 34 kasus AIDS, tercatat kasus kematian akibat HIV/AIDS sebanyak 2 orang (4). Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Seram orang dengan resiko terinfeksi HIV/AIDS sebanyak 472 orang, dan sebanyak 13 kasus kematian akibat HIV/AIDS. Penelitian terkait taking action pada supir sebagai upaya Tindakan preventif menanggulangi persebaran dan pencegahan HIV/AIDS pada supir.  Penelitian ini menggabungan 2 metode kuanlitatif dan metode kualitatif. Akan dilaksanakan pada 3 titik panggalan taxi Bula-Ambon dengan sampel sebanyak 157 orang supir. Analisis data menggunakan analisis bivariat dengan uji Chi-square untuk hasil data Kuantitatif dan analisis data tematik untuk hasil Kualitatif. Hasil penelitian berdasarkan analisis uji Chi-square diperoleh variabel pengetahuan (p=0,015<0,05), variable kerentanan (p=0,013<0,05), dan taking action (p=0,000<0,05) memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku seksual berisiko supir, sedangkan pada analisis tematik diperoleh beberapa indikator diantara pengetahuan, tidak menggunakan kondom, frekuensi seks >9 kali, menggunakan aplikasi layanan seks, kesadaran akan perilaku berisiko, factor lingkunagn seta kebiasan. Kesimpulan perilaku supir masih tergolong tidak aman dalam melakukan hubungan seksual berisiko walaupun terkadang menyiapkan kondom, mengecek fisik PSK yang mereka akan gunaakan dan mengecek kondisi kesehatan pada layanan kesehatan jika mendapati gejala-gejala yang mencurigakan.

Kata kunci: Perilaku Seksual berisiko, HIV/AIDS, Supir

Author Biography

Ety Dusra, STIKes Maluku Husada

Program Promosi Kesehatan

References

International Labour Organization. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sarana dan Untuk Produktivitas. 2nd ed. Jakarta Internasional Labour Organization.

Rizki C Karisma, et.,al. 2017. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Tentang Kondom Pada Kalangan Pria Beresiko Di Malang Jawa Timur. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol 12/No.2 Agustus 2017.

Kemenkes RI Direktoral Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2021. Laporan Perkembangan HIV AIDS & Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) Triwulan 1.

Dinas Kesehatan Kota Ambon Provinsi Maluku. 2018

Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur. 2018

Kemenkes RI. 2017. Laporan Perkembangan HIV-AIDS & Penyakit Infeksi menular Seksual Triwulan I. diakses pada laman http://www siha.depkse.go.id 1.

Yaya S. 2016. Consistent Condom Use During Casual Sex Among Long-Truck Drivers In Togo diakses pada laman http://www.ncbi.nlm.nih.gov.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung.

Sarwono. 2011. Psikologi Remaja Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Ririanty m. Faktor yang mempengaruhi perilaku seksual berisiko anak jalanan di Kabupaten Jember. Jawa Timur

Rahardjo. 2014. Mengenal Perilaku Seks Berisiko

Azwar S. 2016. Sikap Manusia teori dan Pengukurannnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Andriasari N. 2017. Analisis Faktr-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Pada Supir Truk di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. 52 (1974-2016)

Notoatmodjo. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta; Rhineka Cipta

Herlen Jackson. 2014. Sosietal Determinants Of Women’s Vulnerability to HIV Infection in Southern Africa. The President and Fellows of Harvard College. JSTOR to Digitize, preserve and extend accec to Heath and Human Rights

Adanan. 2017. Hubungan antara labelin dengan takin action perilaku berisiko penularan HIV dan AIDS pada sopir Truk berdasarkan pendekatan AIDS Risk Reduction Model (ARDM) di Tanjung Perak Timur Surabaya

Catania J. A Kegeles, S.M & Coates T.J (1990) Towards an Understandin of Risk Behavior An AIDS Risk Reduction Model (ARRM) ealth Education Quarterly

Catania et al. 1990. Health Education & Behavior. http://dot.org/10.1177/109019819001700107

Pratama Soldy Izzulhaq.2018. Hubungan antara labeling dengan taking action perilaku beririko penularan HIV/AIDS pada LSL (Lelaki Suka Dengan Lelaki) Berdasarkan Pendekatan

Wahyunginprianti. F. 2018. Gambaran Kerentanan Ibu Rumah Tangga dengan HIV/AIDS di Kabupaten Jember. Universitas Jember

Kemenkes. RI. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2017. Laporan Situasi Perkembangan HIV/AIDS & PIMS Triwulan 1 Tahun. Jakarta. Kementerian Kesehatan R

Published

2023-10-30

How to Cite

Dusra, E., Dolang, M. W., & Dusra, E. (2023). Hubungan Taking Action Terhadap Perilaku Seksual Berisiko Kalangan Supir Lintas Kabupaten Pada Masa Pandemic Covid-19. JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat, 4(2), 77–84. https://doi.org/10.47575/jpkm.v4i2.489

Issue

Section

Articles