HUBUNGAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK
Abstract
Menurut WHO di wilayah Amerika Serikat terdapat 84% angka kejadian karies gigi, Cina 76% lalu Brazil 84% dan Asia sebanyak 75,8%. Di Kabupaten Madiun peningkatan prevalensi karies gigi pada tahun 2013 sebesar 11,3% Sedangkan di tahun 2020 naik sebesar 12,52% pada anak usia sekolah dasar yang mengalami karies gigi. Berdasarkan studi pendahuluan 10 siswa yang dilakukan di SDN 02 SDN Sumberbendo melalui metode observasi dan wawancara didapatkan hasil 8 dari 10 siswa mengalami karies gigi, gigi tampak berlubang dan kehitam-hitaman, dan 5 dari 10 siswa memiliki frekuensi menggosok gigi yang baik atau minimal dua kali sehari. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui hubungan kebiasaan menggosok gigi pada anak dengan kejadian karies gigi pada anak. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional. rencana penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik Sampling pada penelitian ini adalah menggunakan tehnik non probability sampling menggunakan total sampling, sehingga terdapat 33 responden. Hasil menunjukkan yang memiliki kebiasaan menggosok baik dan ada karies gigi yaitu 5 responden (15,1%) dan yang tidak ada karies gigi yaitu 7 responden (21,2%). Sedangkan Siswa yang memiliki kebiasaan gosok gigi kurang danada karies gigi 14 responden (42,2%) dan yang tidak ada karies gigi yaitu 7 responden (21,2%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square di peroleh nilai pValue= (0,001) maka lebih kecil atau tidak lebih dari α=0,05 yang artinya H0 ditolak dan H1 diterima hal ini bisa di katakan ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan gosok gigi dengan kejadian karies gigi pada siswa di SDN 02 Sumberbendo Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun. Dengan nilai korealasi (tingkat keeratan hubungan) dilihat pada nilai odds ration OR sebesar 11.622 OR/odds ration merupakan ukuran antara paparan dari hasil yang berarti bahwa kebiasaan menggosok gigi beresiko berpeluang11.622 kali lebih besar mengalami karies gigi.