EFEKTIVITAS DIURETIK KOMBINASI EKSTRAK DAUN MENIRAN (Phyllanthus sp.) DAN KELOR (Moringa oleifera Lam.) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

Authors

  • Adinda Dessi Irawati Program Studi S1 Farmasi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
  • Pieter Hazmen Program Studi S1 Farmasi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
  • Rina Nurmaulawati Program Studi S1 Farmasi STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun

Keywords:

diuretik, daun meniran, daun kelor, kombinasi ekstrak daun meniran dan daun kelor

Abstract

Diuretik adalah penambahan volume urin yang diproduksi, contoh tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat adalah meniran dan kelor . Meniran (Phyllanthus sp.) yang didalamnya terdapat senyawa quersetin yang berkhasiat sebagai diuretik. Kelor (Moringa oleifera Lamk.) mengandung quersetin yang secara ilmiah memiliki efek diuretik. Mekanisme kerja quersetin yaitu meningkatkan ekskresi Na+ dan ekskresi volume urin.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas diuretik kombinasi ekstrak daun meniran dan kelor. Dan termasuk penelitian eksperimental yang diambil dengan metode probability sampling. Data kemudian di analisa menggunakan uji one way anova.

Hewan uji yang digunakan adalah mencit jantan sebanyak 25 berat 20-30 gram. Pengujian diuretik dibagi menjadi 5 kelompok yaitu, kelompok kontrol negatif (CMC Na 1 %), kontrol positif (furosemid 0,13 mg/kgbb), kombinasi ekstrak daun meniran dan kelor dengan dosis 5 mg/kgbb : 5 mg/kgbb, 3 mg/kgbb : 8 mg/kgbb, dan 8 mg/kgbb: 3 mg/kgbb. Pengamatan dilakukan dengan mengukur volume urin setiap 2 jam sekali selama 6 jam.

Hasil penelitian diperoleh kontrol negatif  0,7 ml, kontrol positif 3,5 ml, perlakuan ekstrak dosis 5 mg/kgbb : 5 mg/kgbb 1,3 ml , 3 mg/kgbb : 8 mg/kgbb 1,8 ml, dan 8 mg/kgbb : 3 mg/kgbb  2,1 ml dengan hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna dalam volume urin yang dihasilkan tiap perlakuan dengan p=0,000 (p<0,05). Dan ekstrak dengan dosis 8 mg/kgbb : 3 mg/kgbb  memiliki efektivitas lebih optimal

References

Persentase volume urin yang didapatkan kelompok kontrol positif lebih besar dengan hasil persentase 31%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian tersebut Kombinasi ekstrak daun meniran dan daun kelor positif mengandung quersetin dan memiliki efektivitas terhadap diuretik. Adanya perbedaan volume urin antar kelompok perlakuan yaitu, kontrol negatif 0,7 ml, kontrol positif 3,5 ml, perlakuan ekstrak dosis 5 mg/kgbb : 5 mg/kgbb 1,3 ml ,dosis 3 mg/kgbb : 8 mg/kgbb 1,8 ml, dan dosis 8 mg/kgbb : 3 mg/kgbb 2,1 ml. Kombinasi ekstrak daun meniran dan kelor yang memiliki efek lebih optimal adalah dosis 8 mg/kgbb : 3 mg/kgbb 2,1 ml. Hasil uji one way anova P=0,000 (P<0,05), hal ini menunjukkan bahwa seluruh kelompok uji terdapat perbedaan yang bermakna dengan kelompok perlakuan kontrol negatif dan kontrol positif yang menunjukkan bahwa ekstrak tersebut efektif sebagai diuretik.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Budhi. Tumbuhan dengan kandungan senyawa aktif berpotensi sebagai bahan antifertilitas. Jakarta : Adibia Press, 2010.

Cahyadi, D.D. Uji aktivitas diuretik ekstrak etanol 96% daun kelor (Moringae oleifera) pada tikus galur wistar jantan. skripsi fakultas farmasi. UMS, 2018

Dalimartha, S. Atlas tumbuhan obat Indonesia. Bogor : Trobus agriwidya, 2000

Depkes, RI. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2000 Ditjen, POM.. Sediaan Galenik. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. 1986

Fauziah, Muhlisah. Tanaman Obat Keluarga .Depok: Penebar Swadaya. 2001

Hariana, A. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Depok : Penebar Swadaya. 2008.

Jusuf, Eddy. kandungan kuersetin dan pola proteomik varietas jambu batu (psidium guajava L.) tumbuh liar dikawasan Cibinong, Bogor. Jakarta. Pusat penelitian bioteknologi. 2010.

Kamal, Netty. Pengaruh bahan aditif CMC terhadap beberapa parameter pada larutan sukrosa. Jurnal Teknologi Vol. I, Edisi 17. 2010

Kardinan. A., dan Kusuma. F. Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh Alami. Jakarta : Agromedia. 2004.

Katzung, B. G . Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta : Salemba Medika. 2001.

Mackraj I., Govender T., and Ramesar S. The antihypersensitive effects of quercetin in a salt sensitive model of hypertension. Journal cardiovaskular pharmacology, 51, 239-245. 2008.

Mahmood, K.T., Mugal, T. & Haq, I.U. Moringa oleifera: A natural gift-a review. Journal of Pharmaceutical Sciences and Research. 2010.

Makita, C., Chimuka, L., Steenkamp, Paul., Cukrowska, Ewa., Madala, E . Comparative analyses of flavonoid content in Moringa oleifera and Moringa ovalifolia with the aid of UHPLC-qTOF-MS fingerprinting.South African Journal of Botany. 2016.

Mukhriani. Ekstraksi, pemisahan senyawa, dan identifikasi senyawa aktif

Makassar. Jurnal kesehatan vol 7, no 2. UIN Alaudin. 2014.

Musyahida, R. A. Penggunaan terapi furosemide pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK) stadium V. skripsi fakultas farmasi. UNAIR. 2016.

Nurcahyati, Erna. Khasiat Dahsyat Daun Kelor. Jakarta : Jendela Sehat. 2014.

Nurhayati, Erna. Khasiat daun kelor membasmi penyakit ganas. Jakarta : Jendela sehat. 2014.

Nurhayati, T., Aryanti, D., dan Nurjanah. Kajian awal potensi ekstrak spons sebagai antioksidan. Jurnal Kelautan Nasional. 2:43-51. 2009.

Panjaitan RGP., dan Bintang M. Peningkatan kandungan kalium urin setelah pemberian ekstrak sari buah belimbing manis (Averrhoa carambola).Jurnal veteriner vol 15, no 1. Universitas udayana, 2014.

Patois, C. Moringa oleifera . Agroforestry Database,0, pp, 4-9, 2009.

Permadi, A. Membuat kebun tanaman obat. Jakarta : Pustaka Bunda. 2008.

Permadi, Adi. Tanaman obat Pelancar Air Seni. Depok : Penebar Swadaya. 2006.

Ponto LLB., dan Schoenwald RD.. Furosemide (frusemide): a pharmacokinetic/pharmacodynamic review (part I). Clin pharmacokinet., 18,460-471. 1990

Rajendra CE., G.S., Magadum, M.A., Nadaf, S.V., Yashoda, M., Manjula. Phytochemical Screening of The Rhizoma of Kaempferia Galanga. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research. 2011. Saidel, V. Natural product isolation, 2nd ed. Totowa : Humana press Inc. 2016.

Soedibyo, M. Alam Sumber Kesehatan, Manfaat, dan Kegunaan. Jakarta: : Balai Pustaka. 1998.

Somala, L. Sifat Reproduksi Mencit (Mus musculus) Betina yang Mendapat Pakan Tambahan Kemangi (Ocimum basilicum) Kering. Skripsi Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 2006.

Subarnas A, Sidik. Phyllantus niruri Linn., kimia, farmakologi, dan penggunaannya sebagai obat tradisional. Jurnal warta tumbuhan obat indonesia. 1993.

Thomas. Tanaman Obat Tradisional 2.Yogyakarta: Kanisius. 2007.

Tilong, AD. Ternyata, Kelor Penakluk Diabetes. Yogyakarta : Diva Press. 2012.

Toma, A., & Deyno, S.. Phytochemistry and pharmacological activities of Moringa oleifera. International Journal of Pharmacognosy. 2014

Vinay, P., Sanjeeva., Benegal A., Kodancha G.P., Kumar S., Bhat V. Diuretic activity of phyllanthus niruri Linn in rats. Health vol. 2. India. 2010

Voigt, R. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi ke-5. Yogyakarta : Gajah Mada University Press 1994.

Published

2022-03-12