FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI SABUN TRANSPARAN EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis
Keywords:
kulit, kulit buah kakao, sabun transparan, Staphylococcus epidermidisAbstract
Gatal atau ruam merah pada kulit manusia dapat disebabkan oleh keringat yang berlebih. Keringat dapat menimbulkan bau badan yang disebabkan oleh metabolisme bakteri salah satunya Staphylococcus epidermidis. Mandi dengan sabun antiseptik dapat membunuh bakteri. Kulit buah kakao mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid, saponin dan tannin yang memiliki sifat antibakteri.. Simplisia kulit buah kakao dikarakterisasi, lalu dimaserasi dengan pelarut etanol 96% lalu di uji kadar air. Formulasi sediaan sabun padat transparan dibuat dengan konsentrasi 8%, 9% dan 10%. Evaluasi sediaan sabun transparan meliputi uji stabilitas fisik, uji hedonik, uji SNI dan uji antibakteri terhadap S.epidermidis. Ekstrak kulit buah kakao mengandung flavonoid, alkaloid, saponin dan tannin. Sediaan sabun transparan ekstrak kulit buah kakao yang diperoleh selama 28 hari telah memenuhi syarat stabilitas fisik, tidak mengiritasi kulit dan SNI 1994, kecuali uji jumlah asam lemak yang tidak memenuhi syarat. Aktivitas antibakteri sediaan sabun transparan kulit buah kakao memiliki rata-rata diameter daya hambat dengan kategori kuat dan konsentrasi yang paling efektif terhadap antibakteri adalah 10% (19,2 mm) pada formula III.
Kata kunci : kulit, kulit buah kakao, sabun transparan, Staphylococcus epidermidis
References
Adner, N., dan A. Zetterlund. 2002. Sanitization of Bio Pilot System and Columns using Sodium Hydroxide. Uppsala Sweden: Technical Note 203. Amersham Biosciences.
Badan Standarisasi Nasional. 1994. Sabun Mandi. SNI 06-3532.
Depkes RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi III. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal 526-531.
Departemen Kesehatan, 1995. Farmakope Indonesia edisi IV
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Hal 7.
Doni, S., 2018. Formulasi Sabun Padar Kaolin Dengan Variasi Konsentrasi Minyak Kelapa dan Asam Ste rat Sebagai Pencuci Najis Mughalladzah. Skripsi. Jakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Draelos Z.D. and Thaman L.A., 2006, Cosmetic Formulation of Skin Care Products, Draelos, Z. D. & Thaman, L. A., eds., Taylor & Francis Group, New York.
Kasenda, J. C., YamLean, P. V. Y., & Lolo, W. A. (2016). Formulasi dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Ekor Kucing(acalypha hispida. Burm.F) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. PHARMACON : Jurnal Ilmiah Farmasi. 5(3) : 40-47.
Matsumoto, M., Tsuji, M., Okuda, J., Sasaki, H., Nakano, K., Osawa, K., Shimura, S., dan Ooshima, T. 2004. Inhibitory effects of cacao bean husk extract on plaque formation in vitro and in vivo. Eur J Oral Sci. 112 (3). Page 249-52.
Mulyatni, A.S., Budiani, A., dan Taniwiryono, D. 2012. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) Terhadap Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus. Menara Perkebunan. 80(2). Hal 83.
Madiha, P.R., 2021. Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Antijerawat yang Mengandung Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Propionibacterium acne dan Staphylococcus epidermidis. Skripsi : Universitas Sumatera Utara.
Perwitasari, D.S. 2011. Pemanfaatan Limbah Industri Kulit Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Sabun. Jurnal Teknik Kimia, 5(2). Hal 425-428.
Qisti, R., 2009. Sifat Kimia Sabun Transparan Dengan Penambahan Madu Pada Konsetrasi Yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Sulistiana. N. 2019. Formulasi Sediaan Sabun Transparan Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum (Weight.) Walp.) dan Uji Kestabilan Fisiknya. Skripsi Poltekkes Kemenkes Palembang.
Voight, R., 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi Kelima. Terjemahan oleh : Soendani Noerono Soewandhi. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.