UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI ETIL ASETAT, FRAKSI n-HEKSAN, DAN FRAKSI AIR DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis L) TERHADAP Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853
Keywords:
Camelia sinensis L, fraksi, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853.Abstract
Daun teh hijau (Camelia sinensis L) adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Daun teh hijau memiliki kandungan kimia alkaloid, katekin, saponin, dan fenol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi etil asetat, fraksi n-heksan dan fraksi air dari daun teh hijau serta untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) dari fraksi teraktif daun teh hijau terhadap pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Serbuk daun teh hijau dimaserasi menggunakan etanol 96%, kemudian difraksinasi menggunakan pelarut etil asetat, n-heksan, dan air. Fraksi etil asetat, fraksi n-heksan, dan fraksi air diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dan dilusi. Metode difusi dengan konsentrasi 25%, 12,5% 6,25% dan metode dilusi konsentrasi dilusi konsentrasi 6,25%, 3,12%, 1,56%, 0,78% terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Hasil pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi menunjukkan fraksi etil asetat, fraksi n-heksan, dan fraksi air daun teh hijau dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan adanya daya hambat. Fraksi etil asetat 25% paling efektif karena memili rata-rata daya hambat paling besar yaitu 20,2 mm. Hasil uji metode dilusi menunjukkan nilai KBM fraksi etil asetat yaitu 6,25%. Berdasakan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi etil asetat adalah fraksi teraktif. Hasil signifikan dari uji One Way ANOVA yaitu 0,000 < 0,05 yang artinya ketiga sampel ada perbedaan dalam diameter zona hambat.
References
Antarini, I., N. Puspawati & R.B.Nugroho. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.), Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.), Dan Meniran Hijau (Phyllanthus niruri L.) Terhadap Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Jurnal Labora Media, 5(2). 48-56.
Atmojo, E.D. (2012). Analisis Sikap dan Kepuasan Konsumen Terhadap The Celup Merek Sarimurni. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Bogor.
Azizah, A. N., Ichwanuddin, & Marfu'ah, N. (2020). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia sinensis) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus epidermidis. Jurnal Pharmasipha, 4(2). 15-23.
Cockerill, F.R., Matthew A. W., Jeff A., Michael N.D George M.E., Mary J.. F., (2012), Performance Standars for Antimicrobial Disk Susceptibility Test; Approved Standard. Edisi 8. CLSI document M02-A11.
Devi, S., & Mulyani, T. (2017). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pacar Kuku (Lawsonia inermis Linn) pada Bakteri Pseudomonas aeruginosa. Journal of Current Pharmaceutical Sciences, 1(1), 30–35.
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Edisi I. Jakarta. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan
Dima, L. L. R., Fatimawali, & Lolo, W. A. (2016). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.) terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi, 5(2). 282–289.
Endarini, L.H. (2019). Analisis Randemen dan Penetapan Kandungam Ekstrak Etanol 96% Daun Teh Hijau (Camelia sinensis L.) dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Semnaskes. 6(3).30-40.
Fadhilah, Z. H., F. Perdana & R. A. M. R. Syamsudin. (2021). Review: Telaah Kandungan Senyawa Katekin dan Epigalokatekin Galat (EGCG) sebagai Antioksidan pada Berbagai Jenis Teh. Jurnal Pharmascience, 1(8). 31-44.
Maulana, I.A., B.Triatmoko & A.S.Nugraha. (2020). Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Tanaman Senggugu (Rotheca serrata (L.) Steane & Mabb.) terhadap Pseudomonas aeruginosa. Journal Of Pharmaceutical Science and Clinical Research, 1(1).1-5.
Rustanti, E., A.Jannah & A.G. Fasya. (2013). Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Katekin dari Daun Teh (Cameliasinensis L. Var assamica) Terhadap Bakteri Micrococcusluteleus. Jurnal ALCHEMY, 2(2). 138-149.
Sandy, M., T.S. Wardani & A.D.Septiarini. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak, Fraksi n- heksan, Fraksi etil asetat, fraksi air Daun Pegagan (centella asiatica (L.) Urb) Terhadap escherichia coli ATCC 25922. Jurnal Media Farmasi Indonesia, 16(2). 1683-1692.
Sapara, T. U., Waworuntu, O., & Juliatri. (2016). Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pacar Air (Impatiens balsamina L.) terhadap Pertumbuhan Porphyromonas gingivalis. Jurnal Ilmiah Farmasi, 5(4). 10–17.
Torar, G.M.J., W.A.Lolo & G. Citraningtyas. (2017). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(2).14-22.
Towaha, J. (2013). Kandungan Senyawa Kimia Pada Daun Teh (Camellia sinensis). Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Jurnal Ilmiah Farmasi, 19(3).12-6.
Wahyuni, R., Guswandi & H. Rivai. (2014) Pengaruh Cara Pengeringan Dengan Oven Kering Angin dan Cahaya Matahari Langsung Terhadap Mutu Simplisia Herba Sambiloto. Jurnal Farmasi Higea, 6(2).126-132.