AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAN FRAKSI AKTIF DAUN SAGA (Abrus precatorius L.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans ATCC 25175

Authors

  • Nadia Aisy Andika Universitas Duta Bangsa Surakarta

Keywords:

ekstrak dan fraksi, Abrus precatorius (L.), Streptococcus mutans ATCC 25175, antibakteri

Abstract

Salah satu tanaman herbal yang memiliki khasiat sebagai obat adalah daun saga rambat (Abrus precatorius L.). Secara empiris, air rebusan daun saga banyak digunakan sebagai bahan obat batuk, sariawan dan amandel yang membengkak. Konstituen kimia yang memiliki aktivitas antibakteri pada daun saga adalah glikosida (abrusosida A-D dan abrusgenin), flavonoid dan saponin (glisirisin). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak dan fraksi dari daun saga serta untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) dari fraksi teraktif daun saga terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175. Serbuk daun saga dimaserasi menggunakan etanol 96%, kemudian difraksinasi menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Ekstrak etanol 96%, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air diuji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi dengan konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50% kemudian fraksi teraktif dilanjutkan dengan metode dilusi dengan konsentrasi 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, dan 1,56% terhadap bakteri Streptococcus mutans ATCC 25175. Hasil pengujian aktivitas antibakteri dengan metode difusi menunjukkan ekstrak, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air daun saga mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans. Fraksi yang teraktif adalah fraksi etil asetat konsentrasi 50% dengan rata-rata diameter zona hambat yaitu 12,2 mm. Hasil uji metode dilusi fraksi etil asetat daun saga menunjukkan nilai Konsentrasi Hambat Minimum sebesar 12,5% dan Kadar Bunuh Minimum yaitu sebesar 25%.

References

Andayani, Y., Suputri, Y. D., & Ananto, A. D. (2021). Analisis Kualitatif Kandungan Fenolik dalam Fraksi Etil Asetat dan Fraksi Metanol dari Ekstrak Kulit Jagung (Zea mays L.). Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian, 2(1), 20-24.

Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Edisi I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

Dhanti, K.R. (2012). Uji Toksisitas Fraksi Ekstrak Metanol Daun Saga (Abrus precatorius L.) Terhadap Artemia salina Leach. Dan Profil Kandungan Kimia Fraksi Teraktif.

Fauzia, Larasati A. (2008). Uji Efek Air dari Daun Avokad (Persea gratissima) terhadap Streptococcus mutans dari Saliva dengan Kromotografi Lapisan Tipis (TLC) dan Konsentrasi Hambat Minimum (MIC). Majalah Kedokteran Nusantara, 41(3): 173-178.

Juniarti, Osmeli, D., dan Yuhernita. (2009). Kandungan Senyawa Kimia, Uji Toksisitas (Brine Shrimp Lethality Test) dan Antioksidan (1,1-diphenyl-2- pikrilhydrazyl) dari Ekstrak Daun Saga (Abrus precatorius L.). Universitas YARSI, Jakarta, [Skripsi].

Mukhlisoh W. (2010). Pengaruh Ekstrak Tunggal dan Gabungan Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) terhadap Efektivitas Antibakteri secara In Vitro. (Skripsi). Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Nisak, S.K., Pambudi, D.B., Waznah, U. and Slamet, S. (2021). Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Saga (Abrus precatorius L.) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans ATCC 31987 dan Staphylococcus aureus ATCC 25923PK/5. In Prosiding Seminar Nasional Kesehatan (Vol. 1, pp. 2031-2037).

Ontongo and Dayap. (1996). Antibacterial activity of Xanthones from Guttiferaeous Plants Against Methicillin-Resistant Stapyhlococcus aureus. Journal of Pharmacy and Pharmacology, 48(8), 861-865.

Pradewa, R. (2008). Formulasi Obat Kumur berbahan dasar Gambir. Jurnal IPB, Bogor.

Pramiastuti, O., Rejeki, D.S. and Karimah, S.L. (2020). Aktivitas antibakteri pasta gigi ekstrak daun saga (Abrus precatorius L.) pada Streptococcus mutans. Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal), 11(1), pp.10-10.

Raymon, M., Taebe, B., Ali, A., & Khairuddin, K. (2016). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras zapota L.) dengan Berbagai Cairan Penyari Terhadap Salmonella typhimurium. Journal of Pharmaceutical and Medicinal Sciences, 1(1), 6-11.

Sandy, M., Wardani, T. S., & Septiarini, A. D. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak, Fraksi n-heksan, Fraksi Etil Asetat, Fraksi Air Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb) terhadap Escherichia coli ATCC 25922. Media Farmasi Indonesia, 16(2), 1683-1692.

Tampedje, A. A. (2016). Uji efek antibakteri ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) terhadap pertumbuhan koloni Streptococcus mutans. Pharmacon, 5(3).

Wahyuningsih, I. (2006). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Saga (Abrus precatorius L.) terhadap Staphylococcus aureus dan E. coli serta Profil KLT. Surakarta: LPPM UMS. Halaman 13-15.

Wardani, T. S., Nisa, T. C., & Artini, K. S. (2022). Antibacterial Activity Test of N-Hexan, Ethyl Acetate and Water from Ethanol Extract of Kitolod Leaf (Isotoma Longiflora (L.) C. Presl.) AGAINST Staphylococcus Aureus ATCC 25923. In Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences (Vol. 3, No. 1, pp. 9-16).

Wuri H., Andayani, Ridha., Basri A. Gani. (2012). Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Daun Saga (Abrus precatorius Linn) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans. Skripsi Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran. Universitas Syiah Kuala.

Zaini, M., & Shofia, V. (2020). Skrining Fitokimia Ekstrak Carica papaya radix, Piper ornatum folium dan Nephelium lappaceum Semen Asal Kalimantan Selatan. Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi, 2(1), 15-27.

Published

2022-09-28